Cara merangsang pembuahan atau mempercepat agar cabai cepat berbuah sebenarnya sudah banyak lakukan oleh para petani.
Hal
yang terpenting agar cabai cepat berbuah dan buahnya lebat adalah fase-fase
pemupukan. Dalam pemupukan kita harus memperhatikan kandungan-kandungan pupuk
yang dipakai.
Berikut
adalah fase pemupukan cabai versi Nusatani guna mempercepat pembuahan:
1. Jangan
terlalu Banyak Memberi Pupuk yang mengandung Nitrogen (N)
Saat
tanaman mulai belajar berbunga, maka pemberian pupuk yang mengandung NITROGEN
harus mulai dikurangi, namun itu pun harus secara bertahap, jangan ujug-ujug.
Nitrogen hanya membuat tanaman kita rajin berdaun saja, malas berbuah. Pada
tanaman cabai, biasanya saya mulai menurunkan kadar Nitrogen pada usia tanaman
5 atau 6 minggu setelah tanam, karena pada usia ini tanaman sudah mulai
berbunga.
2. Perbanyak
Fosfor (P)
Jika Nitrogen perlu dikurangi, pada
fase pembentukan bunga dan buah ini kita perlu menggenjot asupan fosfor (P).
Fosfor penting untuk pembentukan buah cabai, karena ia berperan membawa air ke
sel-sel sehingga buah dapat berkembang. Fosfor juga penting untuk fotosintesis,
respirasi dan sintesa protein. Kekurangan fosfor sering terjadi karena pola
pemupukan yang kita lakukan tidak benar, baik pada saat olah lahan (pupuk
dasar) dan terutama sekali pada saat pemupukan susulan (pengocoran) rutin.
Tanaman cabai yang kekurangan fosfor biasanya memiliki daun yang kecil-kecil,
seperti mengkerut, kaku, dan berwarna hijau gelap tak sedap.
3.
Perbanyak
Potassium/Kalium (K)
Selain
Fosfor, unsur lainnya yang dominan dalam pembentukan buah cabai adalah
Potassium, atau dikenal juga Kalium (K). Tanaman cabai cukup rakus melahap
Kalium terutama pada saat buah cabai sedang membesar. Gejala defisiensi atau kekurangan hara K
dimulai pada daun yang lebih tua dan melaju ke daun muda. Daun seperti terbakar
di bagian tepinya disertai mengelinting. Kurangnya kalium dapat menyebabkan
kematangan yang tidak merata pada buah cabai. Pertumbuhan tanaman juga
terhambat dan produksi buah kurang.
4.
Beri
Rangsangan Hormon/ ZPT
Ada
ratusan hormon atau zat pengatur tumbuh (ZPT) untuk tumbuhan, baik yang
dihasilkan alami oleh tumbuhan sendiri maupun yang dihasilkan oleh organisme
non-tumbuhan, atau yang dibuat secara sintetis oleh manusia. Beberapa dari
hormon ini ada yang berperan mendorong produksi bunga dan buah, misalnya saja
giberelin.
5.
Beri
Mikroba Penyubur
Di
alam, terdapat berbagai jenis mikroorganisme penyubur tanah, seperti
Azotobacter sp., Rhizobium, Penicillium, Bacillus, dll. Mahluk-mahluk super
kecil ini menyuburkan tanah dengan cara mengaktifkan potensi-potensi mineral
tanah yang tersembunyi dan tidak berfungsi. Mereka bekerja dengan caranya
sendiri dan hebatnya bisa mengembalikan kondisi tanah dalam waktu yang relatif
singkat.
Mempelajari hal tersebut di atas, maka hendaklah kita lebih teliti lagi dalam memilih pupuk, lihatlah kandungan yang ada di dalam pupuk yang kita beli sebelum melakukan memupukan dan apa yang sedang diperlukan oleh tanaman.NT
Mempelajari hal tersebut di atas, maka hendaklah kita lebih teliti lagi dalam memilih pupuk, lihatlah kandungan yang ada di dalam pupuk yang kita beli sebelum melakukan memupukan dan apa yang sedang diperlukan oleh tanaman.NT
Komentar
Posting Komentar